Rabu, 02 Desember 2015

Setelah Dengarkan Rekaman Novanto-Freeport, JK: Kami Bersihkan Semuanya


Wakil Presiden Jusuf Kalla kian 'geram' atas pencatuman namanya dan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto untuk meminta saham dari PT Freeport Indonesia. Ini terjadi setelah Rabu malam transkrip percakapan antara Novanto, seorang pengusaha minyak Reza Chalid dengan Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin diputar di sidang Mahkamah Kehormatan Dewan. 

Pemutaran rekaman itu rupanya menjadi perhatian Presiden dan Wakil Presiden. Rabu malam kemarin Jokowi dan JK bahkan menggelar acara 'nonton bareng' siaran televisi yang menayangkan sidang MKD yang juga memutar  rekaman percakapan antara Novanto, Reza Chalid dengan Maroef. 

Bahkan JK sempat membuat catatan kecil dalam secarik kertas. Setelah mendengarkan rekaman itu Jokowi dan JK sepakat membersihkan praktik pemburu rente.  

"Tentulah Bapak Presiden dan saya setelah kemarin dengarkan semua itu, kami bertekad bersihkan apa pun yang terjadi kemarin (sidang MKD)," kata JK saat membuka acara Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di gedung MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015). 

Menurut JK persekongkolan yang terungkap dalam rekaman percakapan antara Novanto, Reza yang melobi Presdir PT Freeport merupakan skandal terbesar sepanjang sejarah Indonesia. 

"Kalau kita bayangkan, semalam kita diperlihatkan keserakahan," kata JK yang berulang kali mengecam kasus itu. 

Orang yang disebut berada dalam rekaman itu yakni Novanto dan Reza Chalid bukan orang miskin. Mereka bisa makan lebih dari 4 kali sehari. Tapi karena keserakahan, maka persekongkolan itu terjadi. 

"Orang yang disebut dalam rekaman tersebut bukan orang miskin, bisa makan empat kali sehari. Tapi karena keserakahan, maka itu terjadi," kata JK. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar