Senin, 18 Januari 2016

Menahan Pipis Dan Misteri Kematian


Kematian seorang ahli astronomi dari abad ke-17, Tycho Brahe, banyak dikaitkan dengan kerusakan kandung kemih. Konon dalam sebuah perjamuan di akhir hidupnya, ia menahan pipis demi menjaga sopan santun.

Tidak diketahui pasti berapa lama ilmuwan yang lahir di Denmark tahun 1546 ini menahan pipis. Dikutip dari Sciencealert, Brahe sampai tidak bisa pipis sama sekali ketika sampai di rumah. Tak lama kemudian, ia tak sadarkan diri hingga akhirnya meninggal dunia dengan kerusakan pada kandung kemihnya.

Kematian Brahe yang terjadi pada tahun 1601 memang masih diselimuti misteri. Tepat 300 tahun sesudahnya, seorang ilmuwan membongkar kuburan Brahe di Praha, Republik Ceko untuk sebuah penelitian. Jejak racun merkuri ditemukan dalam penelitian tersebut, sehingga memunculkan spekulasi bahwa sang ilmuwan mati diracun.

Namun spekulasi ini terbantahkan oleh penelitian berikutnya, yang menyebut kadar merkuri dalam jasad Brahe tidak cukup mematikan. "Faktanya, analisis kimia pada tulang mengindikasikan bahwa Tycho Brahe tidak terpapar merkuri dalam kadar tinggi pada 5-10 tahun terakhir kehidupannya," kata Kaare Lund Rasmussen, seorang profesor kimia dari University of Southern Denmark yang mementahkan teori pembunuhan terhadap Brahe.


Diberitakan detikHealth sebelumnya, kerusakan kandung kemih akibat menahan pipis sangat jarang terjadi. Sebelum kandung kemih rusak apalagi pecah, kemungkinan yang terjadi adalah spinchter atau katup saluran kemih akan lebih dulu jebol. Artinya, seseorang akan lebih dulu ngompol sebelum kandung kemihnya rusak.

Namun demikian, kebiasaan menahan pipis tetap tidak dianjurkan. Kandung kemih yang selalu penuh bisa memicu pertumbuhan mikroba yang tidak normal dan meningkatkan risiko infeksi. Kerusakan kandung kemih juga bisa terjadi pada kondisi tertentu, misalnya organ tersebut pernah dioperasi atau terpapar radiasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar