Sabtu, 02 Januari 2016

ISIS BUKAN ISLAM..!! Dalam Islam Tidak ada Aturan Tentang Budak Seks!

Perbudakan wanita yang dijadikan sebagai budak seks rasa-rasanya sudah melekat betul ke dalam Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ternyata, kebanyakan yang menjadi budak seks mereka dari kelompok atau kalangan yang mereka anggap kafir yakni bukan beragama Islam. Dan rupanya, ISIS pun punya aturan yang sangat rinci mengenai hubungan seks dengan perempuan-perempuan yang mereka jadikan budak seks.



Peraturan tersebut dikeluarkan oleh para ulama ISIS yang disebut Komite Riset dan Fatwa ISIS. Adapun Fatwa tentang hubungan seks dengan para budak wanita yang menjadi budak seks itu terungkap setelah pasukan khusus Amerika Serikat (AS) menemukan sejumlah dokumen penting milik ISIS. Dokumen itu pun ditemukan dalam sebuah serangan di Suriah pada bulan Mei lalu.

Di dalam fatwa yang ada, ulama ISIS melarang ayah dan anak berhubungan seks dengan budak perempuan yang sama. Lalu, mereka juga melarang seorang anggota ISIS yang mempunyai budak seks ibu dan anak dan melakukan hubungan seks dengan keduanya.

Tapi di dalam fatwanya, ulama ISIS tidak melarang hubungan seks secara bersama-sama dengan seorang perempuan dari hasil tangkapan pasukan ISIS. Mereka juga beralasan, perempuan tersebut merupakan bagian dari kepemilikan mereka bersama. Jadi, tidak masalah jika ‘dipakai’ bersama-sama.

Selama ini, PBB serta kelompok HAM yang ada di dunia menuduh ISIS telah melakukan penculikan sera pemerkosaan secara sistemis terhadap ribuan perempuan dan gadis muda yang terutama dari minoritas suku Yazidi di Irak Utara. Banyak sebagian dari perempuan-perempuan yang ditangkap lalu diberikan sebagai hadiah kepada anggota ISIS atau dijual sebagai budak seks.

Padahal, perbudakan sudah sejak lama dihapuskan dari dunia yakni tidak ada lagi perbudakan seperti apa yang dianggap ISIS. Perempuan seharusnya dijaga kehormatan serta harkat martabatnya bukan malah dijatuhkan dan diperlakukan semena-mena seperti ini. Di dalam Islam sendiri, kehormatan perempuan benar-benar dijunjung tinggi bukan malah di rendahkan seperti ini.

Apapun alasan ISIS untuk menjadikan banyak perempuan menjadi budak seks itu salah. Sudah sepatutnya perempuan dihargai dan turut dijaga kehormatannya karena mereka lahir dari sosok perempuan.

Pernahkah mereka membayangkan bagaimana suatu hari nanti kalau ibu atau saudara perempuan mereka diperlakukan seperti itu?
Ya, semoga saja kelompok radikal ini bisa segera sadar atas apa yang mereka lakukan itu salah. Bagaimana menurutmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar