Senin, 01 Februari 2016

Jokowi Masih Dibutuhkan Ahok Untuk Pimpin DKI


Cerita kedekatan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama dan Presiden Joko Widodo bukanlah hal baru. Sejak sama-sama di Jakarta, chemistry keduanya sudah terbangun.

Pada Pilgub DKI 2012 lalu, keduanya berhasil memenangkan pemungutan suara dua putaran. Mereka mengalahkan calon incumbent Fauzi Bowo yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli.

Kala itu, Joko Widodo alias Jokowi diusung PDIP Perjuangan yang berkoalisi dengan Partai Gerindra yang mengusung Ahok, sapaan Basuki.

Dua tahun bersama memimpin Jakarta, keduanya harus terpisah karena Jokowi menang Pilpres. Ahok kemudian menggantikan posisi Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta.

Walaupun keduanya bukan lagi partner kerja, Jokowi dan Ahok masih sering bertemu. Dalam sejumlah pertemuan, keduanya juga tak tampak canggung justru suasana pertemuan begitu santai.

Pertemuan itu terkadang dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta. Jika tak di Balai Kota, sebaliknya Ahok yang menemui Jokowi di Istana.

Sejak jadi presiden, sudah hampir lima kali Jokowi kembali ke Balai Kota DKI. Jokowi selalu beralasan ingin memeriksa giginya.

Biasanya, Ahok menyambut langsung kedatangan Jokowi.

"Kami dapat kabarnya sekitar pukul 14.30 WIB. Mungkin Pak Jokowi sudah terjadwal, tapi buat kami mendadak. Seperti biasa mau periksa gigi," tutur Kepala Biro KDH KLN M Mawardi saat itu.

Tak cuma siang hari, pernah pula Jokowi mendatangi Balai Kota malam-malam. Informasi yang sama, dia hendak ke Pusat Pelayanan Kesehatan memeriksakan giginya.

Setelah lama tak mengunjungi Balai Kota DKI, Jumat kemarin dia terlihat di sana. Jokowi berada di Balai Kota dalam rangka peresmian Masjid Fatahillah yang baru setelah dibangun.

"Karyawan kita di sini ribuan, kalau Jumat-an tidak jauh-jauh lagi dan bisa di dalam Balkot. Ini besar sekali, Alhamdulillah," ujar Jokowi di Kompleks Balai Kota, Jumat (29/1).

Jokowi berharap, dengan diresmikannya masjid ini bisa menjadi simbol keimanan yang terus dibangun di lingkungan kantor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Semoga masjid ini menjadi simbol di lingkungan kantor Pemprov DKI. Ini diharapkan memberi semangat baru dan masjid ini bisa jadi pusat peningkatan kualitas keimanan kepada Allah SWT," lanjut Jokowi.

Diakui Ahok, ide pembangunan masjid memang berawal dari Jokowi.

"Apa yang kami kerjakan tidak terlepas dari arahan Bapak Presiden," kata Ahok.

Usai meresmikan Jokowi menyempatkan diri mengelilingi sejumlah ruangan di Balai Kota. Termasuk ruangan smart city.

Tak sampai situ saja cerita kedekatan Jokowi dan Ahok. Selama setahun kepemimpinan Ahok, mulusnya beberapa kebijakan yang dibuatnya juga tak terlepas dari campur yang Jokowi.

Hal itu diakui oleh Ahok. Sebab tanpa campur tangan pemerintah pusat, dia tak yakin pembangunan di Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia, akan berjalan mulus.

"Ya terbantu ya lah ya. Contohnya banyak. Soal sampah, soal Keputusan Presiden yang untuk beli balik MRT, soal Kemayoran kita mau bikin ASEAN Games, soal Pekerjaan Umum (PU) ini PU jalan-jalan yang besar udah serahkan pada kami terus PU juga bantu," kata Ahok.

Dalam rangkuman merdeka.com, ada beberapa persoalan yang ikut ditanggapi serius oleh Jokowi. Seperti masalah pengelolaan sampah di Bekasi beberapa waktu lalu

Jokowi menginstruksikan agar polisi membantu atasi masalah sampah.

Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Isnawa Adji, membenarkan ada peran Jokowi di tengah kisruh sampah Ahok dan DPRD Bekasi. Kini truk sampah DKI melenggang bebas menuju maupun di TPA Bantargebang.

"Yang saya tahu ini ada arahan Pak Presiden (Jokowi) buat selesaikan permasalahan. Mungkin lisan, sampaikan ke Kapolda agar membantu sampah Jakarta," ujar Isnawa di Balai Kota, Jakarta, Senin (9/11).

Setelah masalah beres, Ahok pun menemui Jokowi di Istana. Selain membicarakan soal sapi, Ahok menyampaikan terima kasih atas bantuan Jokowi yang turut menyelesaikan polemik sampah Jakarta di Bantargebang, Bekasi.

"Enggak ngobrol doang, ya terima kasih lah soal sampah. Beliau perintah polisi," kata Ahok.

Tak cuma soal sampah, Jokowi juga ikut memuluskan ide Ahok membangun LRT di Jakarta.

Ahok menyambangi istana negara. Kedatangannya untuk menemui Presiden Joko Widodo. Hal itu terkait dengan permintaan izin pembangunan moda transportasi Light Rail Transit (LRT), di wilayah DKI Jakarta. LRT dibangun menggantikan monorail yang gagal.

"Saya minta untuk bertemu Pak Presiden, beliau juga kebetulan panggil ya udah kita ketemu dan kita bicarakan soal LRT," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (15/5).

Kepada Jokowi, Ahok menyampaikan rencana Pemprov DKI terkait pembangunan moda transportasi, yang pengoperasiannya minimal bisa mulai dilakukan pada tahun 2018, bersamaan dengan dioperasikannya moda transportasi bergaya Mass Rapid Transit (MRT) itu.

Ahok mengatakan, Pemprov DKI memiliki skema yang mengatur pembangunan infrastruktur moda transportasi itu, yang nantinya dilakukan oleh pemerintah. Sementara untuk pembelian dan pengoperasian rolling stock (gerbong kereta), nantinya akan dilakukan perusahaan BUMN atau BUMD. "Harus seperti itu, biar balik modal dia," ujar Ahok.

Jokowi, lanjut Ahok, menyetujui skema pembangunan seperti itu. Ahok mengatakan Jokowi meminta ground breaking pembangunan bisa dilakukan pada tahun ini.

Selain hal itu, ada beberapa campur tangan Jokowi yang lain selama Ajak memimpin Jakarta. Seperti mendorong proyek MRT tetap berjalan, hingga meredakan konflik antara Ahok dan DPRD beberapa waktu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar