Senin, 01 Februari 2016

Cirebon Kota Tilang, Gara-Gara Seragamnya Sama Dapat Sertifikat Tilang


Kamu pernah terkena tilang polisi? Duh, momen iu tentu saja menjadi hal paling menyebalkan bagi setiap pengguna jalan raya. Benar nggak? Apalagi jika tilang tersebut ternyata merupakan modus oknum polisi tak benar untuk meraup uang rakyat dengan halus. 

Tak jarang pengendara yang merasa tak berkutik saat polisi menghentikan pengendara, lalu menilangnya dengan tuduhan pelanggaran yang tak jarang dibuat-buat.



Akun Adri Yusuf misalnya, ia mengatakan betapa buruknya polisi lalu lintas yang ada di Kota Cirebon, Jawa Barat. Bahkan Yusuf menyebut Kota Cirebon dengan kata Planet Cirebon. Postingannya yang ramai dibagikan pengguna media sosial, Yusuf menuturkan sederet kasus tilang tak biasa untuk mendukung pendapatnya mengatakan Cirebon 'kota tilang'.

"Upsidep-down OEM orisinil bawaan motor dibilang modifan shock dibalik dan engga safety dan ditilang, tengok kiri-kanan di lampu merah dibilang engga fokus lalu ditilang. Bawa keyboard dan beberapa musical instrument kecil di dalam mobil pribadi pun kena tilang, dibilang bukan mobil angkut barang. Ada lagi, menaruh tas di antara kaki pada motor matic pun ditilang, serta pasal-pasal special lainnya teruntuk special plat kendaraan Non E (plat nomor selain cirebon)," tulis Adri.

Beberapa netizen asal Cirebon yang mengomentari postingan tersebut membenarkan, bahkan tak jarang dari mereka merasa malu dengan aksi oknum polisi di Cirebon.

"Tapi emang begitu saya juga orang pribuminya merasa malu," ujar akun Danang mengomentari.

"Pokoknya hati-hati klo pakai plat luar Kota Cirebon hehehehe," imbuh akun Mohamad Ibrahim. 

"Cocok banget ini. Saya juga pernah kena tilang gegara naro tas di dek bawah motor matic saya. Enggak safety katanya, ngalangin kaki waktu nyetir," kata akun Adi Ardiansyah mencertikan beringasnya polisi Cirebon.

memang banyak pengendara yang mengalami kejadian tak menyenangkan dengan polisi di Cirebon. Kebanyakan di antara dari mereka, meluapkan kekesalannya di berbagai jejaring media sosial, sebagai bentuk protesnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar